Alasan Mengapa Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia



Alasan Mengapa Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia

Alasan Mengapa Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia – Musik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan banyak orang. Dengan beragam genre yang ada, setiap individu memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan musik favorit mereka. Di antara banyaknya genre, seperti pop, klasik, jazz, rock, hip-hop, dan lainnya, musik klasik terlihat kurang diminati, terutama di kalangan remaja.

Alasan Mengapa Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia

Alasan Mengapa Musik Klasik Tidak Populer di Indonesia

throughtheeyesofthedead Daniel de Fretes dan Putri Isydora Bonggaminanga melakukan penelitian yang mendalami minat remaja terhadap musik klasik dan musik pop. Hasil penelitian mereka dipublikasikan dalam jurnal berjudul “Menakar Preferensi Musik di Kalangan Remaja: Antara Musik Populer dan Musik Klasik”.

Dalam wawancara yang melibatkan 12 remaja berusia 12 hingga 14 tahun, hanya satu remaja yang mengungkapkan kecintaannya terhadap musik klasik. Sementara itu, tujuh di antaranya lebih menyukai musik pop, dan empat remaja lainnya menikmati kedua genre tersebut. Dari pengamatan penuangan hasil wawancara, terlihat bahwa preferensi musik remaja biasanya dipengaruhi oleh pengalaman mereka dengan kedua jenis musik tersebut. Enam di antara mereka mengaku kurang familiar dengan musik klasik dan lebih sering mendengarkan lagu-lagu pop yang sedang tren di media sosial.

 

baca juga : Alat Musik Yang Menakjubkan 

 

Beberapa remaja mengungkapkan bahwa mereka merasa musik klasik cenderung monoton dan membosankan. Salah satu dari mereka menyebutkan bahwa lirik yang ada dalam lagu pop lebih mudah dipahami, sementara lagu klasik sering kali tidak memiliki lirik, sehingga maknanya terasa lebih abstrak dan sulit dimengerti.

Namun, bagi remaja yang menyukai musik klasik, melodi yang dihasilkan dianggap menenangkan dan bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi saat belajar. Kebanyakan dari mereka yang menikmati musik klasik pernah mempelajari atau memainkan alat musik klasik. Meskipun ada satu remaja tidak mengetahui banyak tentang lagu-lagu klasik, dia tetap merasa lebih suka mendengarkannya.

Sejarah masuknya musik klasik ke Indonesia juga turut memengaruhi pandangan masyarakat. Musik klasik sering diasosiasikan dengan kalangan elit, mengingat pertunjukan yang membutuhkan biaya besar dan terselenggara di tempat-tempat tertentu. Selain itu, stigma bahwa musik klasik adalah genre yang “berat” untuk dipahami membuat banyak orang, khususnya remaja, enggan untuk menikmati genre ini sebagaimana mereka menikmati musik pop.

Secara keseluruhan, berbagai faktor ini berkontribusi pada rendahnya minat terhadap musik klasik di Indonesia.

Pengertian Musik Klasik

Musik klasik merupakan suatu genre yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi musik liturgi dan sekuler di dunia Barat. Genre ini mencakup rentang waktu yang sangat luas, mulai dari karya-karya yang diciptakan di Abad Pertengahan hingga komposisi-komposisi kontemporer yang masih mematuhi prinsip dan gaya yang telah terbangun.

Secara umum, musik klasik dapat dipahami sebagai karya musik yang dihasilkan dengan struktur yang teratur dan menggunakan notasi musik. Musik ini biasanya dimainkan oleh musisi terlatih. Ciri khasnya terletak pada penekanan terhadap melodi dan harmoni, serta ritme yang teratur. Selain itu, genre ini juga sangat menghargai keindahan bentuk, keahlian teknis, dan kedalaman ekspresi emosional.

Sejarah Musik Klasik

Musik klasik adalah hasil dari evolusi yang berlangsung selama berabad-abad. Sejarahnya dimulai dari era Abad Pertengahan yang ditandai dengan paduan suara dan musik gerejawi, seperti Gregorian chant, yang fokus pada vokal tanpa iringan instrumen.

Peralihan menuju Era Renaisans membawa perubahan signifikan dengan munculnya polifoni, di mana beberapa melodi berjalan bersamaan. Komposer-komposer seperti Palestrina dan Josquin des Prez berkontribusi dalam mengembangkan komposisi yang lebih kompleks pada masa ini. Di periode Barok, inovasi ini terus berlanjut dengan diperkenalkannya opera, sonata, dan konser oleh Johann Sebastian Bach dan Antonio Vivaldi, dengan penggunaan teknik counterpoint yang menjadi ciri khas.

Kemudian, di periode Klasik, Mozart, Haydn, dan Beethoven mengembangkan musik yang lebih simetris dan seimbang, yang menegaskan struktur sonata dan memicu era Romantis. Di era ini, komposer seperti Chopin dan Wagner lebih mengeksplorasi ekspresi emosional, menandai evolusi musik klasik menjadi lebih individualis dan ekspresif.

 

baca juga : Alat Musik Tradisional Asli Skotlandia 

 

Ciri-Ciri Musik Klasik

Berbeda dengan genre musik lainnya, musik klasik memiliki sejumlah ciri khas yang membuatnya tetap dihormati selama ratusan tahun. Berikut adalah beberapa ciri utama dari musik klasik:

1. Struktur yang Jelas: Musik klasik dikenal memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, seperti bentuk sonata, simfoni, dan fugue. Struktur ini memberikan kerangka bagi komposer untuk mengembangkan tema musikalnya.

2. Kompleksitas Harmoni: Musik klasik sering kali menampilkan harmoni yang kompleks dengan akor yang tidak biasa dan transisi kunci yang tak terduga, menciptakan kedalaman dan nuansa emosional yang kaya.

3. Variasi Dinamis: Musik klasik memadukan berbagai tingkat kekuatan suara, dari yang sangat lembut hingga sangat keras. Variasi ini dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspresi dan intensitas musik.

4. Orkestrasi yang Kaya: Karya-karya musik klasik seringkali ditampilkan oleh orkestra, yang terdiri dari beragam jenis instrumen, seperti alat musik gesek, tiup, dan perkusi, menghasilkan suara yang kaya dan tekstur yang kompleks.

5. Ekspresi Emosional: Meskipun memiliki struktur yang ketat, musik klasik umumnya sarat dengan ekspresi emosional. Komposer menggunakan musik sebagai sarana untuk mengkomunikasikan beragam perasaan, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan yang mendalam.

Tokoh Musik Klasik Terpopuler

Dalam dunia musik klasik, terdapat beberapa tokoh ikonik yang dikenal sebagai komposer terpopuler sepanjang masa. Berikut adalah salah satu di antaranya:

1. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart dianggap salah satu komponis terbesar sepanjang sejarah. Lahir di Salzburg, Austria pada tahun 1756, Mozart menunjukkan bakat musiknya sejak usia dini, menciptakan karyanya pada usia 5 tahun dan mencapai puncak kejayaan kariernya pada usia 17 tahun. Meskipun meninggal dunia pada usia 35 tahun, warisan musik Mozart tetap hidup dan terus diapresiasi hingga saat ini.
Berikut adalah revisi teks yang lebih mengalir:

1. Wolfgang Amadeus Mozart Beberapa karya terbaik Mozart yang masih sering diputar hingga kini antara lain “Requiem,” “Symphony No. 40,” dan “The Marriage of Figaro. ” Meskipun mungkin kamu jarang mendengarkan musik klasik, melodi dari lagu-lagu tersebut pasti terasa akrab di telinga.

2. Ludwig van Beethoven
Beethoven hidup pada era yang sama dengan Mozart, dan pengaruhnya dalam perkembangan musik klasik tidak bisa diragukan lagi. Pria yang dikenal dengan nama Ludwig van Beethoven ini lahir di Bonn, Jerman, pada tahun 1770. Sebagai seorang komponis yang inovatif, Beethoven berani menggabungkan berbagai gaya musik, dan karya-karyanya seringkali sarat dengan semangat dan inspirasi.

Di antara karya-karya terbaiknya yang masih populer hingga saat ini adalah “Symphony No. 5,” “Moonlight Sonata,” dan “Fur Elise. ” Ketiga lagu ini sangat ikonik, mengusung melodi yang penuh semangat dan tetap menggema hingga hari ini.

3. Johann Sebastian Bach
Johann Sebastian Bach, komponis berkebangsaan Jerman yang lahir pada tahun 1685, diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam musik klasik, terutama dalam pengembangan musik Baroque. Bach sukses menciptakan karya-karya musik yang indah dan kompleks, yang terus dihargai dan diapresiasi hingga sekarang.

Beberapa karya terbaiknya meliputi “Brandenburg Concertos,” “Goldberg Variations,” dan “Mass in B Minor. ” Lagu-lagu ini memiliki dampak besar dalam perkembangan musik barok, mengusung melodi yang kompleks, megah, dan sarat semangat.

4. Franz Schubert
Franz Schubert, komponis asal Austria yang lahir tahun 1797, dianggap sebagai salah satu raksasa dalam sejarah musik klasik. Ia dihormati karena karya-karyanya yang indah dan mengandung emosi yang mendalam.

Karya-karya terbaik Schubert yang hingga kini masih populer di antaranya adalah “Ave Maria,” “Symphony No. 8 in B Minor,” dan “Winterreise. ” “Ave Maria” merupakan sebuah lagu rohani yang melankolis, sedangkan “Symphony No. 8 in B Minor” dan “Winterreise” memperlihatkan kompleksitas emosional yang luar biasa.

5. Frederic Chopin
Frederic Chopin, seorang komponis dan pianis asal Polandia yang hidup pada abad ke-19, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam musik klasik, terutama melalui karya-karya solo pianonya. Chopin sering dianggap sebagai pelopor gerakan Romantis dalam musik klasik, dengan komposisi yang penuh ekspresi dan perasaan mendalam.

Beberapa karya terbaiknya mencakup “Nocturne in E-flat Major,” “Ballade No. 1 in G Minor,” dan “Fantaisie-Impromptu. ” Karya-karya Chopin sering kali mencerminkan perasaan pribadinya, menjadikannya salah satu komponis paling personal dalam sejarah musik klasik.

6. Giuseppe Verdi
Giuseppe Verdi adalah komponis Italia yang muncul pada abad ke-19 dan diakui sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah musik klasik. Ia terkenal lewat opera-opera dramatis dan penuh semangat. Selain itu, Verdi juga dikenal sebagai aktivis politik dan patriot Italia yang tangguh, yang dapat terlihat dalam beberapa karya operanya.

7. Pyotr Ilyich Tchaikovsky
Pyotr Ilyich Tchaikovsky, komponis asal Rusia yang hidup pada abad ke-19, diakui sebagai salah satu komponis paling berpengaruh dalam sejarah musik klasik. Ia menciptakan banyak karya yang menjadi simbol musik klasik Rusia, dengan tema yang mencakup kisah dongeng, balet, dan musik orkestra.

Related Post