Gaya Bernyanyi dan Genre Musik India – India adalah sebuah negara yang kaya akan harta karun budaya, terutama dalam berbagai genre musik dan gaya bernyanyi yang menciptakan melodi yang mampu menggugah hati. Dari suara raga klasik yang bergema di kuil-kuil kuno hingga irama lagu-lagu film dan band rock India, ragam gaya bernyanyi yang ada telah memikat beragam penggemar musik dari segala usia dan latar belakang.
Gaya Bernyanyi dan Genre Musik India
throughtheeyesofthedead – Melodi India bukan sekadar suara; ia merupakan perayaan kehidupan yang terus bergema dari generasi ke generasi, menciptakan simfoni harmonis yang tak tertandingi. Terdapat banyak genre musik dan gaya bernyanyi unik di India, dan meskipun banyak yang mungkin tidak bisa disebutkan satu per satu, berikut adalah 14 gaya bernyanyi dan genre musik yang patut disorot.
Gaya Bernyanyi India
1. Khayal
Kata ‘Khayal’ berarti pikiran atau imajinasi. Keunikan dari gaya bernyanyi ini adalah kebebasan untuk membiarkan imajinasi membimbing suara dan repertoar melodi. Selain struktur dasar sebuah ‘raga’, tidak ada batasan yang kaku—penyanyi bisa menciptakan frasa melodi secara spontan. Suara penyanyi harus bisa bertransisi mulus antara oktaf bawah, tengah, dan tinggi, sambil mengeksplorasi berbagai frasa kunci, variasinya, dan improvisasinya.
2. Vokal Karnatik
Nyanyian Karnatik merupakan gaya musik vokal klasik yang berasal dari wilayah selatan India, termasuk negara bagian Karnataka, Tamil Nadu, Andhra Pradesh, dan Telangana. Gaya ini memerlukan kecakapan vokal yang sangat terampil, yang dapat meluncur dengan lancar di ketiga oktaf dan sekaligus menyampaikan struktur melodi yang kompleks dengan sangat baik. Teknik vokal yang digunakan termasuk gamakas (ornamen melodi), meend (transisi antara nada), dan pola sargam yang rumit, memberikan ekspresi yang mendalam pada setiap komposisi, seperti Varnam, Kriti, dan Keertanam.
3. Thumri
Mirip dengan Khayal, Thumri adalah genre lain dari musik klasik Hindustan yang lebih menekankan ekspresi emosional dibandingkan pada kerumitan raga. Asalnya berasal dari kata ‘Thumakna’, yang berarti langkah tarian tertentu. Pada awal kemunculannya, Thumri dinyanyikan untuk mengiringi pertunjukan tari Kathak di istana Lucknow, namun seiring waktu, ia berkembang menjadi genre musik independen yang mengeksplorasi setiap kata dengan lebih dalam secara emosional.
4. Ketuk
Tappa adalah gaya bernyanyi semi-klasik yang berakar dari para penunggang unta di Punjab. Gaya ini ditandai dengan komposisi yang cepat, rumit, dan penuh nuansa, menampilkan melodi yang merdu serta mendalam, menggambarkan ekspresi emosional seorang kekasih.
Dengan beragam gaya dan genre tersebut, musik India tetap hidup dan berkembang, menjembatani masa lalu dan masa kini, serta menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang dalam pengalaman musikal yang tak terlupakan.
Tappa terkenal dengan pola ritmenya yang kompleks dan tempo yang dinamis. Dalam penampilannya, para penyanyi tak segan menggunakan ornamen seperti gamak, yang menambahkan keanggunan pada nada, serta murki, yang menciptakan pusaran melodi yang cepat. Ornamen dan keahlian ini memperkaya setiap pertunjukan, menjadikannya sebuah pengalaman yang menakjubkan.
Baca Juga : Memahami Tentang Alat Musik Perkusi
5. Dhrupad
Dhrupad adalah salah satu gaya bernyanyi tertua dalam musik klasik Hindustan, dengan tema utama yang berfokus pada pengabdian. Komposisi Dhrupad tradisional biasanya terbagi menjadi empat bagian: sthayi (bagian awal), antara (bagian kedua), sanchari (eksplorasi), dan abhoga (penutup). Setiap bagian saling melengkapi untuk mengembangkan raga secara bertahap.
Salah satu teknik yang digunakan dalam Dhrupad adalah nom-tom ki alaap, yaitu penggunaan suku kata atau frasa yang diulang untuk menggali berbagai lapisan melodi dari suatu raga. Elemen penting lainnya dari Dhrupad adalah “Akhara,” yang menggambarkan kualitas resonansi dan suara penuh yang dihasilkan oleh penyanyi.
6. Lagu Musiman
Di luar bentuk musik klasik dan semi-klasik yang telah ada, India kaya akan lagu-lagu yang diciptakan untuk berbagai kesempatan, terutama yang berkaitan dengan musim dan festival. Keberagaman musim yang ada memicu imajinasi para penyair, penulis lirik, dan komposer untuk menciptakan lagu-lagu yang menggambarkan suasana tersebut.
Lagu-lagu musiman ini umumnya memiliki pola ritme yang ceria dan mencampurkan elemen musik rakyat dengan musik klasik. Tema sentralnya sering kali berkisar pada cinta dan pengabdian, ditandai dengan ekspresi emosi yang mendalam. Setiap penyanyi menambahkan nuansa ekspresif untuk menghidupkan lirik yang terkandung di dalamnya.
Tiga genre musik yang menonjol dalam kategori ini adalah:
a) Kajri
Kata “Kajri” diambil dari “Kajra,” yang berarti kohl. Awan gelap yang menandai datangnya hujan monsun diibaratkan seperti kohl yang menghiasi mata. Dinyanyikan dalam bahasa Awadhi dan Bhojpuri, lagu-lagu ini merayakan musim monsun dengan tema cinta yang mendalam.
b) Teh
Lagu-lagu Teh dinyanyikan untuk menyambut musim semi yang datang pada bulan Chait, bertepatan dengan perayaan Ram Navami. Oleh karena itu, tema utama lagu-lagu ini adalah pengabdian dan cinta yang tulus.
c) Hori
Lagu-lagu yang ceria dan bersemangat ini dinyanyikan selama festival Holi. Gaya bernyanyinya menggunakan dialek lokal dan sarat dengan esensi tradisi rakyat, menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan.