Lagu Daerah Jawa Tengah yang Populer dan Maknanya – Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya, memiliki banyak warisan seni, termasuk lagu-lagu daerah dari Jawa Tengah. Provinsi yang terletak di Pulau Jawa ini dikenal dengan beragam lagu daerah yang menjadi ciri khas dan identitasnya.
Lagu Daerah Jawa Tengah yang Populer dan Maknanya
throughtheeyesofthedead – Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya, mencakup tradisi, pakaian adat, tarian, hingga lagu-lagu daerah. Salah satu daerah yang memiliki banyak kekayaan budaya menarik adalah Jawa Tengah, yang dikenal dengan lagu-lagu daerahnya yang populer.
Berikut adalah beberapa lagu daerah dari Jawa Tengah yang patut untuk diketahui:
1. Gambang Suling
Lirik:
“Gambang suling
ngumandang swarane
Tulat-tulit
kepenak unine
u…nine mung nrennyuh akhe. .
Bhareng lan kentrung
ketipung suling
Shigrak kendhangane”
Baca juga : Rekomendasi Lagu Untuk Semangat Belajar
Salah satu lagu daerah yang terkenal adalah Gambang Suling, yang diperkirakan diciptakan oleh Ki Narto Sabdo, seorang dalang ternama. Lagu ini sangat populer di kalangan anak-anak pada masanya, sering dinyanyikan saat bermain. Makna dari Gambang Suling menyiratkan ketentraman dan keharmonisan, yang terwakili oleh bunyi merdu dari alat musik seruling.
2. Gundul-Gundul Pacul
Lirik:
“Gundul-gundul pacul cul
gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul
gembelengan
Wakul ngglimpang segane
dadi sak ratan
Wakul ngglimpang segane
dadi sak ratan”
Gundul-Gundul Pacul adalah lagu daerah lainnya yang sudah ada sejak lama dan banyak dikenal orang. Meskipun penciptanya tidak banyak diketahui, diperkirakan lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai bagian dari dakwahnya. Lagu ini menggambarkan seorang pemimpin adat atau raja yang memimpin secara otoriter, mengabaikan kepentingan rakyatnya. Pesan moral lagu ini berkaitan dengan kepemimpinan, rasa tanggung jawab, dan menjaga kehormatan. Beberapa liriknya melambangkan makna yang dalam, seperti kata “botak” yang menunjukkan bahwa kehormatan tidak hanya diukur dari mahkota, dan “cangkul” yang melambangkan kehidupan rakyat kecil.
3. Jenang Gulo
Lirik:
“Jenang gulo,
Kowe ojo lali marang aku iki ya kang mas
Nalikane nandang susah sopo sing ngancani
Dhek semono aku tetep setyo serta tetep tresno yo
Kang mas
Durung nate gawe ghelo lan gawe kuciwo
Ning saiki bareng mukti kowe kok njur malah lali marang aku
Sithik-sithik mesti nesu terus ngajak padu
Jo ngono, jo ngono
Opo kowe pancen ra kelingan jaman’e dhek biyen ya kang mas
Kowe janji bungah susah padha dilakoni”
Selanjutnya, ada Jenang Gulo, karya Andjar Any. Lagu ini menuturkan kisah tentang dua pasangan yang setia, yang tetap saling mendukung saat menjalani masa-masa sulit. Namun, ketika suami mulai meraih kesuksesan, perubahan sikap sang istri menjadi masalah, menyebabkan hubungan mereka mengalami kehancuran.
4. Lir Ilir
Lirik:
“Lir-ilir lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno
Kanggo mbasuh dodotiro”
Demikianlah beberapa lagu daerah Jawa Tengah yang penuh makna, mencerminkan kebudayaan dan tradisi yang kaya. Keberadaan lagu-lagu ini tidak hanya menggugah kenangan, tetapi juga menawarkan pelajaran berharga tentang kehidupan dan nilai-nilai sosial.
Dodotiro-dodotiro
Kumitir bedhah ing pinggir,
Dondomono jlumatono,
Kanggo sebo mengko sore,
Mumpung padhang rembulane,
Mumpung jembar kalangane,
Yo surako, surak hiyo.
Lir Ilir adalah salah satu lagu daerah yang sangat terkenal dari Jawa Tengah. Diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai salah satu metode dakwah untuk menarik perhatian masyarakat, lagu ini mengandung makna yang dalam. Lir Ilir mengajak kita untuk melaksanakan perintah agama dan menjauhi larangan, agar bisa meraih kebahagiaan. Selain itu, lagu ini mendorong setiap orang untuk bersyukur, bersemangat, bersabar, dan bertawakal kepada Tuhan. Melalui liriknya, Sunan Kalijaga juga menekankan pentingnya etos kerja, agar manusia dapat menghadapi kesulitan, kesengsaraan, dan mencapai takdir yang diinginkan.
Bapak Pucung
Lirik:
“Bapak Pucung dudu watu dudu gunung,
Sangkane ing seberang,
‘Ngon-ingone sang Bupati,
Bapak Pucung yen mlaku lembehan grana. ”
Baca juga : Perbedaan Antara Musik Feast dan Lomba Sihir
Selanjutnya, kita memiliki lagu daerah lain dari Jawa Tengah, yaitu *Bapak Pucung*, yang berasal dari Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Lagu ini sering dinyanyikan oleh anak-anak saat bermain. Makna yang terkandung dalam *Bapak Pucung* mengajarkan kita untuk menjaga hubungan baik dengan sesama, di berbagai lingkungan.
Cublak-Cublak Suweng
Lirik:
“Cublak-cublak suweng,
Suwenge ting gelenter,
Mambu ketudhung gudhel,
Pak Gempong lera-lere.
Sapa ngguyu ndelikake,
Sir sir pong dele gosong,
Sir sir pong dele gosong. ”
Lanjut ke *Cublak-Cublak Suweng*, lagu daerah yang sering dinyanyikan dalam permainan tradisional dengan nama yang sama. Permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak pedesaan, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Permainan ini dimainkan oleh 4-12 anak, dimulai dengan hompimpa. Anak yang kalah akan menjadi Pak Empo yang berbaring tengkurap di tengah, sementara yang lain duduk mengelilinginya. Dengan tangan mereka di atas punggung Pak Empo, seorang anak akan mengoper kerikil sambil menyanyikan lagu tersebut. Di akhir nyanyian, kerikil harus disembunyikan, dan Pak Empo harus menebak di mana kerikil itu. Jika tebakannya benar, anak yang memegang kerikil menjadi Pak Empo.
Walaupun permainan ini tampak menyenangkan, makna di baliknya mengisyaratkan bahwa kebenaran perlu dicari dan dipahami lebih dalam. Ini mengajarkan pentingnya memvalidasi informasi yang kita terima.
Jaranan
Lirik:
“Jaranan, jaranan jarane jaran tejhi,
Sing numpak Mas Ngabehi,
sing ngiring para abdi.
Jrhek jrhek nong, jrhek jrhek gung,
jrhek jrhek turut lurung.
Gedebuk krincing gedebuk krincing,
thok thok gedebuk jedher.
Gedebuk krincing gedebuk krincing,
thok thok gedebuk jedher. ”
*Jaranan* adalah lagu yang dikenal di kalangan anak-anak dan sering dipentaskan sebagai pengiring tari Jaranan. Diciptakan oleh Ki Hadi Sukatno, lagu ini juga sering digunakan dalam permainan. Makna yang tersembunyi di balik *Jaranan* adalah pentingnya toleransi dan kebersamaan, yang perlu dijalin oleh setiap individu, tanpa memandang latar belakang. Lagu ini mengingatkan bahwa setiap orang memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda, tetapi saling melengkapi satu sama lain.