Perbedaan Antara NLP dan LSI – Ada beberapa perbedaan utama antara pemrosesan bahasa alami dan pengindeksan semantik laten: LSI mengacu pada hubungan kata berdasarkan frekuensi dan kemunculan bersamaan, sedangkan NLP memahami maksud dan makna di balik kata-kata tersebut.
Perbedaan Antara NLP dan LSI
throughtheeyesofthedead – LSI hanya membatasi pada analisis istilah dalam kaitannya satu sama lain, sedangkan NLP menggunakan model pembelajaran mesin seperti BERT untuk memahami makna yang lebih dalam dari frasa dan seluruh kueri.
NLP dan semantic searching privilege maksud pengguna, yang sebenarnya berfungsi untuk mengemukakan hasil berdasarkan apa yang secara nyata dipencari oleh pengguna, sedangkan LSI hanya menempati posisi untuk melihat pola penggunaan kata di setiap dokumen.
NLP juga dapat handling variasi bahasa dan kebingungan dengan jauh lebih baik dari LSI, sehingga mereka bisa menghadiahkan hasil yang lebih tepat dan relevan
Mesin pencari, termasuk Google, mengandalkan NLP untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian. NLP menganalisis konteks di balik kueri, menguraikan bahasa pengguna, dan mengenali maksud. Hal ini memudahkan mesin pencari untuk memberikan hasil yang menjawab kueri dengan lebih tepat, terlepas dari bagaimana kueri tersebut diutarakan.
Misalnya, jika Anda mencari “sepatu lari terbaik untuk kaki datar”, NLP akan menerjemahkannya sebagai pengguna yang ingin mendapatkan rekomendasi sepatu lari yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Sementara itu, LSI hanya akan mengenali istilah “sepatu lari” dan “kaki datar” sebagai istilah yang berhubungan, tapi tidak akan sepenuhnya memahami bahwa pengguna ingin mendapatkan rekomendasi produk berdasarkan kebutuhan spesifik.
Secara umum, sementara LSI mendukung mesin pencari awal untuk mencari istilah terjemahan, NLP membebas mesin pencari generasi sekarang untuk dapat menghasilkan jawaban yang lebih relevan dan konteks-based dengan memahami kata-kata dan makna dari suatu kueri.
Peranan semantik bercari dalam SEO sekarang
Meskipun LSI sendiri tidak lagi relevan, ide dasarnya untuk bergerak melampaui pencocokan kata kunci telah meninggalkan dampak. Pencarian semantik telah mengubah secara mendasar cara mesin pencari memahami konten dan memberikan hasil yang relevan. Tidak seperti algoritme pencarian awal yang sangat bergantung pada pencocokan kata kunci, mesin pencari modern, khususnya Google, berfokus pada penafsiran makna, konteks, dan maksud di balik suatu kueri.
Pergeseran ini memungkinkan mesin pencari untuk memberikan hasil yang lebih akurat dan lebih sesuai dengan apa yang sebenarnya dicari pengguna, bahkan jika kueri mereka tidak mengandung kata kunci yang tepat dalam konten yang paling relevan.
Bagaimana cara kerja pencarian semantik
Pencarian semantik memanfaatkan pemrosesan bahasa alami, pembelajaran mesin, dan pengenalan entitas tingkat lanjut untuk memahami hubungan antara kata, sinonim, dan konsep terkait. Sebaliknya hanya menghitung frekuensi kata kunci, mesin pencari sekarang menganalisis:
Konteks: Bagaimana sebuah istilah diterapkan dalam hubungannya dengan istilah-istilah lain dalam dokumen atau kueri
Sinonim dan varian: Mengenali bahwa beberapa kata yang berbeda mungkin dapat membayangkan konsep yang sama (contohnya, “mobil” dan “otomotif”)
Maksud pengguna: Mengetahui apakah pengguna mencari informasi, produk, atau jawaban terhadap pertanyaan tertentu
Kemampuan ini memungkinkan mesin pencari memberikan hasil yang lebih relevan secara kontekstual dengan menafsirkan pertanyaan pengguna dan mencocokkannya dengan konten yang paling bermanfaat, bahkan jika frasanya berbeda dari yang diketik pengguna.
Selama ini, mesin pencari berfungsi berdasarkan pencocokan kata kunci yang sederhana. Contohnya, ketika seseorang mencari “laptop gaming terbaik”, mesin pencari akan menunjukkan halaman yang mengandung frase kata kunci tersebut. Hal ini tidak jarang menghasilkan hasil yang tidak terlalu bagus jika pemakai tidak memiliki istilah yang pas, atau jika website palsu memanfaatkan sistem dengan memasukkan terlalu banyak kata kunci ke dalam teksnya.
Baca Juga : Apa Itu Pengindeksan Semantik Laten
Dengan pencarian semantik, mesin pencari kini memahami konteks dan maksud yang lebih luas di balik kueri tersebut. Misalnya, pencarian untuk “laptop gaming terbaik” saat ini dapat menghasilkan hasil untuk “laptop gaming berperingkat teratas”, “ulasan laptop gaming”, atau bahkan “fitur yang perlu dipertimbangkan dalam laptop gaming”. Mesin pencari memahami bahwa pengguna mencari informasi tentang perangkat dengan performa terbaik, bukan sekadar halaman dengan kata “terbaik” dan “laptop gaming” yang diulang beberapa kali.
SEO hari ini tidak lagi tentang menjijikkan konten dengan kata-kata yang terkait dengannya, melainkan lebih tentang memastikan konten tersebut relevan konteks dan berpendapat jawaban maksud pengguna. Semantik pencarian membantu mesin pencari untuk menentukan apakah pengguna ingin membeli suatu produk, mencari informasi, atau mempelajari bagaimana melakukan sesuatu. Hal ini berarti bahwa konten harus dipromosikan ke kata kunci tertentu dan bagaimana baiknya konten itu berjawaban terhadap kebutuhan pengguna.
Dengan memahami maksud pengguna, mesin pencari dapat menyaring hasil yang tidak relevan, seperti halaman yang mungkin menggunakan kata kunci yang tepat tetapi tidak menyediakan informasi yang dicari pengguna. Mesin pencari menganalisis konten secara holistik, tidak hanya mempertimbangkan kata kunci tetapi juga seberapa baik konten tersebut mencakup suatu topik, apakah konten tersebut membahas subtopik terkait, dan apakah konten tersebut sesuai dengan maksud tersirat pengguna. Tujuannya adalah untuk menyediakan hasil yang komprehensif dan bermanfaat, bukan hasil yang hanya berisi kombinasi kata kunci yang tepat.
Saat ini, pencarian semantik memungkinkan Google memberikan hasil yang mencakup topik yang lebih luas dan terkait seperti rekomendasi tanah, jadwal penyiraman, dan hama umum untuk berkebun dalam wadah. Bahkan jika halaman web tidak menyertakan frasa kueri yang tepat, halaman web tersebut tetap dapat memperoleh peringkat tinggi jika membahas aspek-aspek yang terkait secara semantik ini.
Dewasa ini, walaupun penggunaan istilah yang memiliki hubungan secara semantik tetap menjadi perlu dalam meningkatkan kekayaan konten dan ruang topik, namun tidak disebabkan oleh LSI. Tetapi, sebaliknya, disebabkan oleh evolusi algoritma penelusuran yang ditujukan kepada pemahaman makna, konteks, dan maksud di balik konten.
Oleh karena itu, strategi SEO yang sukses harus memprioritaskan pembuatan konten informatif dan berkualitas tinggi yang menjawab kebutuhan pengguna secara komprehensif dengan menggunakan kata kunci dan kelompok topik yang sangat berharga daripada mengejar ide kata kunci LSI yang sudah ketinggalan zaman.
Kesalahan umum yang harus dihindari saat menggunakan konsep pencarian semantik
Meskipun pengindeksan semantik laten sometime ago telah menjadi konsep yang berpengaruh di informasi pencarian, banyak yang harus sadar akan relevansinya dengan SEO hari ini. Selaras dengan proses algoritme mesin pencarian yang berkembang, perlu dihindari adalah tradisi yang sudah ketinggalan zaman dan kesalahan biasa ketika melakukan optimasi konten untuk pencarian semantik.
Berikut adalah kesalahan utama yang perlu dihindari:
1. Optimasi yang berlebihan dengan kata kunci yang tidak relevan
Banyak yang percaya bahwa menjejali halaman dengan kata kunci terkait (sinonim atau istilah serupa) akan meningkatkan penelusuran semantik. Namun, menjejali kata kunci dapat merusak pengalaman pengguna dan bahkan dapat mengakibatkan penalti dari mesin pencari. Fokusnya harus selalu pada konteks dan makna, bukan frekuensi kata kunci.
2. Mengabaikan maksud pengguna
Pencarian semantik mengutamakan pemahaman maksud pengguna di balik kueri, bukan sekadar mencocokkan kata kunci. Bahkan jika kata kunci semantik yang tepat digunakan, konten yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dicari pengguna tidak akan berkinerja baik.
3. Gagal membahas kedalaman topik
Algoritma searching semantik lebih mengutamakan isinya yang mempertimbangkan topik dengan mendalam dan luas. Hanya membarkan istilah yang berkaitan saja di sekitar isinya tidak akan akan. Mesin pencari lebih menilai bagaimana baiknya Anda menjelaskan berbagai hal subjek Anda.
4. Kesalahpahaman hubungan kata kunci
Mudah untuk membingungkan LSI dengan istilah atau sinonim terkait dan tidak menyadari bahwa LSI adalah teknik matematika yang melihat hubungan kata dalam kumpulan teks yang besar. Pencarian semantik modern tidak hanya bergantung pada kata kunci terkait, tetapi juga pada pemahaman konteks di mana istilah-istilah ini digunakan.
5. Berfokus pada kata kunci daripada topik
Banyak orang masih melakukan pencarian semantik dengan pola pikir yang mengutamakan kata kunci. SEO modern lebih berfokus pada topik, yang berarti membuat konten yang mencakup subjek secara menyeluruh, bukan sekadar daftar kata kunci, sangatlah penting.
6. Mengabaikan data terstruktur
Data terstruktur (seperti markup skema) membantu mesin pencari lebih memahami konteks dan hubungan dalam konten Anda. Banyak situs web gagal menggunakan alat ini, sehingga kehilangan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman semantik.
Bagaimana saya dapat meoptimalkan konten dengan strategi semantik
Meoptimalkan konten untuk mesin pencari berarti lebih dari pem-targetan kata kunci berturut. Ini memerlukan pahaman relevansi semantik dan maksud pengguna. Jika Anda ingin berjaya di dalam lingkungan ini, konten Anda perlu kontekstual-kuat, termasuk sub-topik yang terkait, dan membawakan penyelesaian atas permasalahan terkini yang diajukkan oleh audiens Anda.
Baca Juga : Konser Green Day di Jakarta 15 Februari 2025
Berikut adalah beberapa strategi operasional untuk meoptimalkan konten Anda menerapkan prinsip pencarian semantik.
1. Usulkan niat pengguna.
Salah satu bagian yang terpenting dari optimasi semantik adalah memastikan bahwa konten Anda harmonis dengan tujuan pengguna. Setiap kueri mempunyai tujuan dan memahami tujuan tersebut membantu Anda mengatur konten yang secara langsung berjawaban akan apa yang diminta pengguna.
Contohnya:
Maksud informasi: Ketika pengguna mencari “bagaimana cara menanam kemangi”, mereka mungkin berharap untuk petunjuk dari awal hingga sekarang. Di sini, jadikanlah diri pemicu petunjuk langkah ke langkah, tip, dan subtopik yang relevan seperti “tanah terbaik untuk kemangi” dan “jadwal penyiraman”.
Maksud transaksional: Ketika pengguna browsing “beli sepatu lari”, mereka hampir pasti sudah bersedia untuk berbelanja. Isi yang dipesan untuk kueri transaksional harus memberikan perbandingan barang, link beli, dan testimonial pelanggan.
Langkah-langkah tindakan:
Identifikasi maksud pencarian di balik kata kunci yang Anda incar
Sejajarkan konten Anda untuk menembuskan jawaban maksud tersebut secara tepat
2. Prioritaskan konten yang konteksnya relevan
Best pratik konten: memberi manfaat kepada pembaca & performasi konten Anda
Mesin pencari seperti Google mencari lebih dari sekadar frekuensi kata kunci pada suatu halaman—mereka ingin memahami makna keseluruhan konten Anda. Oleh karena itu, tujuan Anda adalah membuat konten yang komprehensif dan menyeluruh yang mencakup topik yang dibahas secara menyeluruh.
Ini berarti:
Menyoroti subtopik: Mencakup variasi segala aspek dari topik utama. Misalnya, jika artikel Anda mengenai “sepatu lari terbaik”, Anda juga boleh menambahkan sesuatu tentang “bahan sepatu”, “permukaan lari”, dan “jenis kaki” untuk menyampaikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada pembaca.
Menjawab pertanyaan: Alat seperti fitur People Also Ask atau skema FAQ milik Google dapat membantu Anda menemukan pertanyaan umum yang terkait dengan topik Anda. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung dalam konten Anda, Anda meningkatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna dan mendapatkan peringkat yang lebih tinggi dalam hasil pencarian.
Langkah-langkah tindakan:
Teliti semua aspek topik yang Anda tulis
Jawab beberapa pertanyaan terkait dalam konten dan berikan penjelasan terperinci
gunakan subjudul, heading-point penting, dan table untuk mengorganisir konten dalam jalan yang baik dan terstrukturnya.
3. Incar konsep dan sinonim yang terkait
Sebelumnya memenuhi konten Anda dengan kata kunci singkat, cantumkan istilah berkaitan, sinonim, dan frase yang relevansi konsepsional.
contohnya kalau kata kunci utama Anda adalah “pemasaran digital”, temukan istilah berkaitan seperti “iklan daring”, “strategi SEO”, dan “pemasaran media sosial” untuk menginformasikan mesin pencari bahwa konten Anda masif.
Salah satu alat yang berguna untuk ini adalah Semrush’s Keyword Magic Tool, yang membantu Anda menemukan berbagai istilah dan frasa terkait. Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat membuat daftar kata kunci dan topik relevan yang selaras dengan fokus utama Anda.
Saran-saran ini tidak hanya akan meningkatkan kedalaman konten Anda, tetapi juga akan meningkatkan relevansi semantiknya, membantu mesin pencari memahami bahwa artikel Anda membahas berbagai aspek subjek.